MAKALAH
PRAKTIKUM
O
L
E
H
ALISTAR
SPAYREST P
NIM : 1309000349
PRODI : AGROTEKNOLOGI
LABORATORIUM
DASAR-DASAR ILMU TANAH
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat, sehingga aktifitas yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan,
baik kehidupan dialam dunia ini, lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang kita inginkan menjadi lebih mudah
dan penuh manfaat.
Saya
menyadari sekali, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun di dalam hal
lainnya, untuk itu besar harapan saya jika ada keritik dan saran yang membangun
untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah saya di lain waktu.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Kurang
lebihnya penulis ucapkan terima kasih.
Medan,
April 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………
DAFTAR
ISI…………………………………………………….
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………..
I.I
Latar Belakang……………………………………………….
BAB
II PEMBAHASAN…………………………………………
BAB
III PENUTUP………………………………………………
3.I
Kesimpulan…………………………………………………….
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanah merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari tiga
fase yakni bahan-bahan padat, cair dan gas. Fase padat hampir menempati 50 %
volume tanah sebagian besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya
adalah bahan organik. Sisa volume selebihnya merupakan ruang pori yang
ditempati sebagian oleh fase cair dan fase gas yang perbandingannya dapat
bervariasi menurut musim dan pengelolaan tanah. Tanah mendukung berbagai bentuk
kehidupan, khususnya pertumbuhan tanaman sebagai contoh utama. Tanah berfungsi
sebagai tempat tumbuhnya tanaman yang menangkap sinar matahari.
Dengan fungsi tersebut tanah berperan dalam siklus global karbon. Disamping
itu kebanyakan unsur-unsur dalam usaha memelihara kehidupan berada pada siklus
yang lebih berat ke tanah dalam hubungan ini tanah menyediakan lingkungan yang
cocok untuk terlaksananya pelapukan bahan-bahan mati dengan cukup cepat melalui
aktivitas mikroorganisme terhadap senyawa- senyawa dasar untuk dapat segera
menyusul memasuki kembali siklus, terutama melalui vegetasi.Tanah merupakan
salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pertanian. Sebagai
salah satu media tumbuhnya tanaman, tanah memerlukan perlakuan-perlakuan khusus
sehingga kesuburan tanah bisa dijaga dengan baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.Kegunaan
Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan
perbandingan relatif berat dari pasir, debu dan liat atau kelompok partikel
ukuran lebih kecil dari kerikil. Kelas tekstur tanah perlu diketahui karena
mempunyai hubungan erat dengan kemampuan tanah menyimpan, memengang air,
aerasi, permeabilitas, dan kapasitas tukar kation. Data tekstur tanah juga
sangat diperlukan untuk evoluasi tata air tanah, konduktivitas dan kekuatan
tanah.Dalam klasifikasi tanah (taksonomi tanah) tingkat famili, kasar halusnya
tanah ditunjukkan dalam sebaran besar butir (particle size distribution) yang
merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah dengan memperhatikan pula
fraksi tanah yang lebih besar / kasar dari pasir.
Tekstur tanah penting untuk kita
ketahui karena komposisi ketiga fraksi butir-butir tanah tersebut (fraksi
padat, cair, dan gas) akan menentukan sifat-sifat fisika, fisika - kimia, dan
kimia tanah. Alasan lainnya adalah karena tekstur mempunyai hubungan erat
dengan kemampuan tanah menyimpan dan memegang air, aerasi serta
permeabilitas, kapasitas tukar kation dan kesuburan tanah. Data tekstur juga
sangat diperlukan untuk evaluasi tata air, retensi air, konduktivitas hidrolik
dan kekuatan tanah.
Tanah yang baik bagi
media pertumbuhan vegetasi adalah tanah dengan kompasisi perbandingan butiran
pasir, debu dan lempungnya seimbang. Pasir adalah jenis butiran tanah yang
kasar, debu agak halus sedangkan lempung butiran tanahnya sangat halus.
Faktor–faktor yang
mempengaruhinya dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu faktor klimatik,
edafik dan fisiografi. Faktor Klimatik adalah faktor iklim yang meliputi
suhu, sinar matahari, kelembaban, angin, dan curah hujan. Faktor Edatik
atau tanah merupakan media utama khususnya bagi pertumbuhan jenis vegetasi. Dan
faktor Fisiografi mempengaruhi kehidupan mahluk hidup yang meliputi ketinggian
tempat dan bentuk lahan.
Kita ketahui bahwa produktivitas tanaman sangat bergantung
pada jenis tanah yang digunakan sebagai media tanam. Penentuan tekstur sangat
penting bagi penentuan media tumbuh pada tanaman, karena tekstur merupakan hal
yang sangat penting untuk menentukan jenis tanah.
Sifat-sifat fisik tanah diketahui
sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Kondisi fisik tanah
menentukan penetrasi akar di dalam tanah, retensi air, drainase, aerasi, dan
nutrisi tanaman. Tekstur tanah penting untuk kita ketahui karena komposisi
ketiga fraksi butir-butir tanah tersebut (fraksi padat, cair, dan gas) akan
menentukan sifat-sifat fisika, dan kimia tanah.
Alasan lainnya adalah karena tekstur
mempunyai hubungan erat dengan kemampuan tanah menyimpan dan memegang air,
aerasi serta permeabilitas, kapasitas tukar kation dan kesuburan tanah. Data
tekstur juga sangat diperlukan untuk evaluasi tata air, retensi air,
konduktivitas hidrolik dan kekuatan tanah, sehingga tekstur tanah sangat
berpengaruh terhadap produktivitas tanaman.
Tanah dengan kandungan bahan organik dan liat yang tinggi
mempunyai kapasitas penyangga yang rendah apabila basah. Tanah berpengaruh
penting pada tanaman melalui hubungannya dengan udara dan air. Kemampuan tanah
untuk menyimpan air diantara hujan yang terjadi menentukan pemberian musiman
kelembaban tanah dan biasanya menentukan spesies apa yang tumbuh dalam sebuah
hutan dan kecepatan pertumbuhannya. Selain itu, tanah juga mempengaruhi
pertumbuhan pohon dan sebaliknya keberadaan hutan berpengaruh terhadap
pertumbuhan pohon tersebut. Keberadaan pohon-pohonan yang mengubah keadaan
sinar matahari dan angin, yang mengubah tanah terhadap pertumbuhan pohon. Oleh
karena itu tekstur sangat memegang peran penting.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi tekstur tanah antara lain komposisi mineral dan batuan/bahan
induk, sifat, dan cepatnya proses pembentukan tanah lokal serta umur
relatif tanah.
Inceptisol merupakan tanah yang memperlihatkan awal perkembangannya, biasanya
lebih lembab atau basa selama 90 hari berturut-turut. Tekstur tanahnya lebih
halus daripada pasir geluhan dengan beberapa mineral lapuk, dan kemampuan
menahan kation fraksi lempung yang sedang sampai tinggi. Salah satu faktor
pembentuk tekstur tanah inseptisol yaitu
kandungan mineral lapuk. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah Aluvial,
andosol, Regosol, Gleihumus
2.Kegunaan
Struktur Tanah
Struktur tanah adalah salah satu sifat
dasar tanah yang sangat mempengaruhi sifat tanah yang lain
serta besar pengaruhnya terhadap kemampuan tanah sebagai media pertanaman.
Struktur digunakan untuk mendeskripsikan agregasi secara umum atau susunan
bagian padat tanah.Suatu penampang tanah dapat didomonasi oleh suatu corak tanah tertentu. Kadankadang berbagai corak
agregasi akan dijumpai ketika meneliti horizon demi horizon suatu profil tanah.
Bentuk-bentuk struktur dalam keadaan tidak
terganggu terjadi dari dua keadaad=n non structural, yaitu: zarah lepas dan
masiv. Pasir merupakan contoh pertama bahan organic mengikat zarah lepas
menjadi keolompok-kelompok atau agregat-agregat.
Struktur tanah terbentuk
melalui Agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah
juga menentukan ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan
air,udara,akar tumbuhan,dan organisme tanah.Beberapa jenis struktur tanah
adalah remah,butir(granular), lempeng, balok,prismatik,dan tiang.
Struktur tanah berhubungan dengan cara
dimana partikel pasir, debu, dan liat relatif disusun satu sama lain. Di dalam
tanah dengan struktur yang baik, partikel pasir dan debu dipegang bersama pada
agregat-agregat (gumpalan kecil) oleh liat humus dan kalsium. Ruang kosong yang
besar antara agregat (makroform) membentuk sirkulasi air dan udara, juga akar
tanaman untuk tumbuh ke bawah tanah yang lebih dalam. Sedangkan ruangan kosong
yang kecil (mikroform) memgang air untuk kebutuhan tanaman.
3.Kegunaan Konsistensi Tanah
Konsistensi adalah derajad kohesi dan adhesi antara
partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk
oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang
mempengaruhi bentuk tanah. Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dalam
tiga kondisi, yaitu: basah, lembab, dan kering. Konsistensi basah merupakan
penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah di atas kapasitas
lapang (field cappacity). Konsistensi lembab merupakan penetapan konsistensi
tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang. Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara.
tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang. Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara.
anah-tanah
yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada
alat pengolah tanah. Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga
kondisi, yaitu: basah, lembab, dan kering. Konsistensi lembab merupakan
penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas
lapang. Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi
kadar air tanah kering udara. Oleh karena itu pentingnya mengetahui konsistensi
tanah untuk mengetahui tanah tersebut layak apa tidak untuk dikelola sebagai
lahan pertanian.
Konsistensi tanah menunjukkan derajat kohesi dan
adhesi diantara partikel – partikel tanah. Hal ini ditunjukkan oleh ketahanan
massa tanah terhadap perubahan bentuk yang diakibatkan oleh tekanan dan
berbagai kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah. Tanah – tanah yang mempunyai
konsistensi yang baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah
tanah. Oleh karena itu tanah dapat ditemukan dalam keadaan basah, lembab dan
kering maka penyifatan konsistensi tanah harus disesuaikan dengan keadaan tanah
tersebut. Konsistensi tanah dapat ditentukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Secara kualitatif dilakukan dengan cara memijat dan memirit atau
membuat bulatan atau gulungan. Sedangkan secara kuantitatif dilakukan dengan
cara penentuan angka Atterberg.
4.Kegunaan Porositas Tanah
Tanah sebagai sumber daya
tentunya memiliki keterbatasan. Dalam ilmu ekonomi tentunya kita ingat dengan
"The Law of Diminishing Return" yang dikenalkan oleh David Richardo.
Hukum tersebut mengungkapkan secara umum tentang bagaimana suatu barang yang
bila digunakan terus - menerus maka pada suatu masa akan mencapai titik klimaks
dan setelah itu akan mengalami penurunan produktivitas walaupun faktor lain
yang mempengaruhi kita tambah terus. Ini juga yang di alami oleh tanah kita.
Memang pada awalnya suatu tanah yang subur dengan sedikit penambahan pupuk
produksinya akan meningkat. Semakin lama kita tambahkan pupuk maka semakin
meningkat pula tambahan produksinya. Namun jangan salah, keadaan itu tidak
berlangsung lama karena pada suatu saat tanah akan mencapai kondisi maksimal
yang selanjutnya bila sudah mencapai kondisi tersebut penambahan unsur-unsur
peningkat produktivitas tanah akan mengalami penurunan. Penurunan ini juga bisa
disebabkan oleh kualitas tanah yang semakin menurun akibat penggunaan pupuk
yang berlebihan. Akibatnya tanah yang tadinya subur, kaya akan bahan organik,
serta seimbang dalam kandungan unsur utama baik makro maupun mikronya berubah
menjadi rusak baik secara struktur, tektur maupun kimianya.
Adapun hal–hal yang
mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan struktur tanah. Iklim,
suhu, kelembaban, sifat mengembang dan mengerut sangat mempengaruhi
porositas. Misalnya saja wilayah yang beriklim hujan tropis maka tingkat curah
hujan pada tanah tersebut akan tinggi pada saat tanah tersebut basah maka tanah
tersebut akan mengalami pengembangan dan pori tanah pada saat tersebut akan
banyak terisi oleh air juga akan mempengaruhi kelembaban tanah tersebut yang
nantinya akan berpengaruh pada porositasnya. Sebaliknya pada musim kemarau atau
kering tanah akan mengerut dan pori tanah akan semakin besar tetapi
kebanyakan akan diisi oleh udara, sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap
porositas tanah tersebut. Selain itu, struktur tanah juga akan sangat
berpengaruh, karena sangat bergantung pada kadar liat , pasir, dan debu yang
dikandung tanah tresebut apabila struktur tanah dirusak maka porositas tanah
tersebut akan berubah.
Porositas perlu diketahui karena
merupakan merupakan gambaran aerasi dan drainase tanah. Banyaknya ukuran
pori-pori tanah memegang peranan penting dalam mekanisme penyerapan air dalam
tanah, sifat-sifat Porositas dapat berpengaruh bagi pertumbuhan dan
perkembangan organism yang di budidayakan karena didalam tanah terdapat
sejumlah ruang pori yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Kelancaran aerasi dan drainase tanah
sangat tergantung pada pori tanah yang terdapat pada tanah tersebut. Tanah yang
mempunyai tingkat Porositas yang akan mendatangkan aerasi dan drainase yan
lebih lancar bila dibandingkan dengan tanah yang mempunyai porositas yang lebih
rendah. Untuk menentukan tingkat porositas tersebut perlu diadakan analisa
terhadap tanah tentang Bulk Density dan Particle Density. Berdasarkan kepada
nilai Bulk Density dan Particle Density inilah dapat ditentukan tingkat
Porositas satu tanah.
5.Kegunaan Bulk Density dan Particle
Density
Fisiika tanah sangat erat kaitannya dengan profesi ketehnikan bidang
mekanika tanah yang mempelajari tanah terutama sebagai bahan bangunan dan
penyangga beban. Kemampuan untuk menyangga pertumbuhan tanaman, kapasitas
drainase dan penyimpanan air, plastisitas, kemudahan untuk ditembus akar,
aerasi dan kemampuan retensi hara, semuanya berkaitan erat dengan kondisi fisik
tanah. Tekstur tanah mungkin merupakan sifat tanah yang lebih permanen dan
terpenting dan akan dibahas pertama kali. Tekstur dan Ukuran Butir Tanah,
tekstur tanah menunjukkan kasar atau halusnya suatu tanah. Istilah tekstur
menyiratkan hal yang kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, tekstur
menyatakan rasa dari bahan tanah, apakah kasar dan terasa berpasir atau halus
dan lembut. Berhubungan dengan tekstur kita juga sangat perlu mempelajari
tentang bulk density. Bulk
density merupakan salah satu hal yang berhubungan dengan tekstur dan keadaan
tanah.
Bulk density dipengaruhi oleh faktor-faktor
tekstur, struktur dan kandungan bahan organik. bulk density dengan cepatnya
berubah karena pengolahan tanah dan praktek budidaya. Hubungannya dengan tektur
adalah misalnya saja pada tanah yang bertekstur liat memiliki
pori yang kecil karena tingkat kepadatannya tinggi sehingga berpengaruh terhadap
bulk densitynya, sama juga halnya dengan struktur tanah. Ketersediaan bahan organik juga berpengaruh, hal ini disebabkan
karena semakin banyak bahan organik yang terkandung dalam
tanah maka semakin tinggi bulk densitynya.
Bulk density sangat berpengaruh terhadap
produktivitas tanaman karena berhubungan bahan organik di dalam tanah. Dimana
semakin banyak bahan organik di dalam tanah maka semakin tinggi bulk densitynya
dan semakin besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Selain itu, kita
ketahui bahwa bulk density mempunyai hubungan timbal balik dengan porositas.
Dimana semakin tinggi bulk density di dalam tanah maka semakin rendah porositas
di dalam tanah maka semakin baik pula dijadikan media yang baik untuk
melangsungkan kehidupan tanaman untuk mencapai produktivitas yang tinggi.
Particle Density merupakan salah satu cara mengutarakan
berat tanah ataupun kerapatan butiran, akan tetapi nilai Particle Density juga
akan menggambarkan komponen-komponen penyusun tanah suatu lahan tertentu secara
sederhana. Nilai kerapatan butir tanah ini tergantung jenis mineral yang
dikandung ataupun kandungan bahan organik yang ada pada lahan tersebut.
Agar dapat
memanfaatkan tanah sesuai potensi yang dimiliki oleh tanah, maka pengetahuan
akan sifat dan komponennya serta interaksi kedua hal tersebut perlu dimiliki
agar tanah dapat bermanfaat secara tepat. Untuk dapat mengetahui komponen
penyusun suatu tanah, salah satu cara dengan menetapkan nilai Particle Density.
Untuk tanah dengan nilai partikel density yang rendah, maka tanah ini akan
sangat produktif untuk digunakan sebagai lahan pertanian. Sedangkan untuk tanah
dengan nilai Particle Density yang tinggi lebih baik digunakan sebagai lokasi
didirikan bangunan.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan praktikum Particle
Density untuk mengetahui nilai Particle Density dari sampel tanah yang
diteliti untuk menentukan pengolahan lebih lanjut sesuai dengan potensi dari tanah
tersebut.
6.Kegunaan
Air Tanah
Air tanah, khususnya untuk pemakaian rumah tangga dan
industri, di wilayah urban dan dataran rendah memiliki kecenderungan untuk
mengandung kadar besi atau asam organik tinggi. Hal ini bisa diakibatkan dari
kondisi geologis Indonesia yang secara alami memiliki deposit Fe tinggi terutama di daerah lereng gunung atau diakibatkan
pula oleh aktivitas manusia. Sedangkan air dengan kandungan asam organik tinggi
bisa disebabkan oleh adanya lahan gambut atau daerah bakau yang kaya akan
kandungan senyawa organic.
Air tanah
adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar
butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan
tanah yang disebut akifer. Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut
lapisan permeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil,
sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan impermeable,
seperti lapisan lempung atau geluh. Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan
air disebut akuifer.
Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi
makhluk hidup. Air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer.
Akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut dapat
dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran
aluvial dan daerah topografi karst.
Pemakaian air tanah harus
mempertimbangkan faktor kelestarian air tanah, yang meliputi faktor kualitas
dan kuantitas air. Salah satu cara mempertahankan kuantitas air tanah adalah
dengan menerapkan sumur resapan. Keuntungan yang dapat diperoleh dari
pemanfaatan sumur resapan adalah: 1. Dapat menambah jumlah air tanah. 2.
Mengurangi jumlah limpasan. Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air
yang masuk kedalam tanah dengan demikian maka fluktuasi muka air tanah pada
waktu musim hujan dan kemarau tidak terlalu tajam.
Adanya sumur resapan akan memberikan
dampak berkurangnya limpasan permukaan. Air hujan yang semula jatuh keatas
permukaan genteng tidak langsung mengalir ke selokan atau halaman rumah tetapi
dialirkan melalui seng terus ditampung kedalam sumur resapan. Akibat yang bisa
dirasakan adalah air hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan sehingga
akan mengurangi terjadinya limpasan permukaan.
Pemasangan sumur resapan dapat
dilakukan dengan model tunggal dan komunal. Maksud sumur resapan model tunggal
adalah satu sumur resapan digunakan untuk satu rumah, sedangkan yang komunal
satu sumur resapan digunakan secara bersama-sama untuk lebih dari satu rumah.
Permukaan yang merupakan
bagian atas dari tubuh air disebut permukaan preatik. Volume air yang meresap
ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Terdapat dua jenis
lapisan dalam tanah yaitu lapisan kedap air (impermeable) dan lapisan tak kedap
air (permeable).
Kadar pori lapisan kedap
sangat kecil sehigga kemampuan untuk meneruskan air juga kecil. Kadar pori
adalah jumlah ruang di celah butir-butir tanah yang dinyatakan dalam bilangan
persen. Sedangka pori kadar lapisan tak kedap air cukup besar. Oleh karena itu
kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Air hujan yang jatuh di daerah ini
akan terus meresap ke bawah
sampai berhenti di suatu tempat setelah tertahan oleh lapisan yang kedap.
Contoh lapisan tembus air ialah pasir, padas, kerikil dan kapur.
Lapisan-lapisan ini merupakan tempat-tempat persediaan air yang baik karena
merupakan tempat berkupulnya air sehingga pada-lapisan-lapisan tersebut
terbentuk tubuh air.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
1. Tanah merupakan
suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari tiga fase yakni bahan-bahan
padat, cair dan gas. Fase padat hampir menempati 50 % volume tanah sebagian
besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya adalah bahan organik.
2. Tekstur tanah merupakan perbandingan relatif
berat dari pasir, debu dan liat atau kelompok partikel ukuran lebih kecil dari
kerikil. Kelas tekstur tanah perlu diketahui karena mempunyai hubungan erat
dengan kemampuan tanah menyimpan, memengang air, aerasi, permeabilitas, dan
kapasitas tukar kation.
3. Tekstur tanah penting untuk kita ketahui karena
komposisi ketiga fraksi butir-butir tanah tersebut (fraksi padat, cair, dan
gas) akan menentukan sifat-sifat fisika, fisika - kimia, dan kimia tanah.
Alasan lainnya adalah karena tekstur mempunyai hubungan erat dengan kemampuan
tanah menyimpan dan memegang air, aerasi serta permeabilitas, kapasitas
tukar kation dan kesuburan tanah.
4. Bulk density dipengaruhi oleh faktor-faktor
tekstur, struktur dan kandungan bahan organik. bulk density dengan cepatnya
berubah karena pengolahan tanah dan praktek budidaya.
5.
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam ruang
antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk
lapisan tanah yang disebut akifer.
6. Adapun hal–hal yang mempengaruhi porositas
adalah iklim, kelembaban dan struktur tanah. Iklim, suhu, kelembaban,
sifat mengembang dan mengerut sangat mempengaruhi porositas.
7. Konsistensi adalah derajad kohesi dan adhesi antara
partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk
oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang
mempengaruhi bentuk tanah.
8. Struktur tanah adalah salah satu sifat
dasar tanah yang sangat mempengaruhi sifat tanah yang lain
serta besar pengaruhnya terhadap kemampuan tanah sebagai media pertanaman.
9. Particle Density
merupakan salah satu cara mengutarakan berat tanah ataupun kerapatan butiran,
akan tetapi nilai Particle Density juga akan menggambarkan komponen-komponen
penyusun tanah suatu lahan tertentu secara sederhana.
10. Kadar pori adalah jumlah ruang di celah butir-butir tanah yang
dinyatakan dalam bilangan persen. Sedangka pori kadar lapisan tak kedap air
cukup besar.
DAFTAR PUSTAKA
Adibar. 2009.Ilmu tanah.http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2009/04/sifat-fisika-tanah-bagian-5-konsistensi.html
Juahira. 2014.http://blog.ub.ac.id/juahirsabarlah/2014/02/25/ilmu-tanah/
Sarwono. 2012.http://iinmutmainna.blogspot.com/2012/05/porositas-tanah.html
Israni. 2013.http://isranikymena.blogspot.com/2013/09/laporan-dasar-dasar-ilmu-tanah-particle.html
Mochtar. 2013.http://dhyrmankimank.blogspot.com/2013_03_01_archive.html
No comments:
Post a Comment