Sunday, July 30, 2017

MAKALAH KEGUNAAN TANAH

MAKALAH PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU TANAH
KEGUNAAN TANAH
O
L
E
H
ALISTAR SPAYREST P
NIM    : 1309000349
PRODI           : AGROTEKNOLOGI




LABORATORIUM DASAR-DASAR ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan dialam dunia ini, lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang kita inginkan menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Saya menyadari sekali, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun di dalam hal lainnya, untuk itu besar harapan saya jika ada keritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah saya di lain waktu.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Kurang lebihnya penulis ucapkan terima kasih.

Medan, April 2014
Penyusun



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………..
I.I Latar Belakang……………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………
BAB III PENUTUP………………………………………………
3.I Kesimpulan…………………………………………………….




BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanah merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari tiga fase yakni bahan-bahan padat, cair dan gas. Fase padat hampir menempati 50 % volume tanah sebagian besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya adalah bahan organik. Sisa volume selebihnya merupakan ruang pori yang ditempati sebagian oleh fase cair dan fase gas yang perbandingannya dapat bervariasi menurut musim dan pengelolaan tanah. Tanah mendukung berbagai bentuk kehidupan, khususnya pertumbuhan tanaman sebagai contoh utama. Tanah berfungsi sebagai tempat tumbuhnya tanaman yang menangkap sinar matahari. 
Dengan fungsi tersebut tanah berperan dalam siklus global karbon. Disamping itu kebanyakan unsur-unsur dalam usaha memelihara kehidupan berada pada siklus yang lebih berat ke tanah dalam hubungan ini tanah menyediakan lingkungan yang cocok untuk terlaksananya pelapukan bahan-bahan mati dengan cukup cepat melalui aktivitas mikroorganisme terhadap senyawa- senyawa dasar untuk dapat segera menyusul memasuki kembali siklus, terutama melalui vegetasi.Tanah merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pertanian. Sebagai salah satu media tumbuhnya tanaman, tanah memerlukan perlakuan-perlakuan khusus sehingga kesuburan tanah bisa dijaga dengan baik.



BAB II
PEMBAHASAN
1.Kegunaan Tekstur Tanah
Tekstur tanah  merupakan perbandingan relatif berat dari pasir, debu dan liat atau kelompok partikel ukuran lebih kecil dari kerikil. Kelas tekstur tanah perlu diketahui karena mempunyai hubungan erat dengan kemampuan tanah menyimpan, memengang air, aerasi, permeabilitas, dan kapasitas tukar kation. Data tekstur tanah juga sangat diperlukan untuk evoluasi tata air tanah, konduktivitas dan kekuatan tanah.Dalam klasifikasi tanah (taksonomi tanah) tingkat famili, kasar halusnya tanah ditunjukkan dalam sebaran besar butir (particle size distribution) yang merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah dengan memperhatikan pula fraksi tanah yang lebih besar / kasar dari pasir.
Tekstur tanah penting untuk kita ketahui karena komposisi ketiga fraksi butir-butir tanah tersebut (fraksi padat, cair, dan gas) akan menentukan sifat-sifat fisika, fisika - kimia, dan kimia tanah. Alasan lainnya adalah karena tekstur mempunyai hubungan erat dengan kemampuan tanah  menyimpan dan memegang air, aerasi serta permeabilitas, kapasitas tukar kation dan kesuburan tanah. Data tekstur juga sangat diperlukan untuk evaluasi tata air, retensi air, konduktivitas hidrolik dan kekuatan tanah.
Tanah yang baik bagi media pertumbuhan vegetasi adalah tanah dengan kompasisi perbandingan butiran pasir, debu dan lempungnya seimbang. Pasir adalah jenis butiran tanah yang kasar, debu agak halus sedangkan lempung butiran tanahnya sangat halus.
Faktor–faktor yang mempengaruhinya dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu faktor klimatik, edafik dan fisiografi. Faktor Klimatik adalah faktor iklim yang meliputi suhu, sinar matahari, kelembaban, angin, dan curah hujan. Faktor  Edatik atau tanah merupakan media utama khususnya bagi pertumbuhan jenis vegetasi. Dan faktor Fisiografi mempengaruhi kehidupan mahluk hidup yang meliputi ketinggian tempat dan bentuk lahan.
Kita ketahui bahwa produktivitas tanaman sangat bergantung pada jenis tanah yang digunakan sebagai media tanam. Penentuan tekstur sangat penting bagi penentuan media tumbuh pada tanaman, karena tekstur merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan jenis tanah.
Sifat-sifat fisik tanah diketahui sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Kondisi fisik tanah menentukan penetrasi akar di dalam tanah, retensi air, drainase, aerasi, dan nutrisi tanaman. Tekstur tanah penting untuk kita ketahui karena komposisi ketiga fraksi butir-butir tanah tersebut (fraksi padat, cair, dan gas) akan menentukan sifat-sifat fisika, dan kimia tanah.
Alasan lainnya adalah karena tekstur mempunyai hubungan erat dengan kemampuan tanah menyimpan dan memegang air, aerasi serta permeabilitas, kapasitas tukar kation dan kesuburan tanah. Data tekstur juga sangat diperlukan untuk evaluasi tata air, retensi air, konduktivitas hidrolik dan kekuatan tanah, sehingga tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman.
Tanah dengan kandungan bahan organik dan liat yang tinggi mempunyai kapasitas penyangga yang rendah apabila basah. Tanah berpengaruh penting pada tanaman melalui hubungannya dengan udara dan air. Kemampuan tanah untuk menyimpan air diantara hujan yang terjadi menentukan pemberian musiman kelembaban tanah dan biasanya menentukan spesies apa yang tumbuh dalam sebuah hutan dan kecepatan pertumbuhannya. Selain itu, tanah juga mempengaruhi pertumbuhan pohon dan sebaliknya keberadaan hutan berpengaruh terhadap pertumbuhan pohon tersebut. Keberadaan pohon-pohonan yang mengubah keadaan sinar matahari dan angin, yang mengubah tanah terhadap pertumbuhan pohon. Oleh karena itu tekstur sangat memegang peran penting.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah antara lain komposisi mineral dan batuan/bahan induk, sifat, dan cepatnya proses pembentukan tanah lokal serta umur relatitanah.
Inceptisol merupakan tanah yang memperlihatkan awal perkembangannya, biasanya lebih lembab atau basa selama 90 hari berturut-turut. Tekstur tanahnya lebih halus daripada pasir geluhan dengan  beberapa mineral lapuk, dan kemampuan menahan kation fraksi lempung yang sedang sampai tinggi. Salah satu faktor pembentuk tekstur tanah inseptisol yaitu kandungan mineral lapuk. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah Aluvial, andosol, Regosol, Gleihumus

2.Kegunaan Struktur Tanah
Struktur tanah adalah salah satu sifat dasar tanah yang sangat mempengaruhi sifat tanah yang lain serta besar pengaruhnya terhadap kemampuan tanah sebagai media pertanaman. Struktur digunakan untuk mendeskripsikan agregasi secara umum atau susunan bagian padat tanah.Suatu penampang tanah dapat didomonasi oleh suatu corak tanah tertentu. Kadankadang berbagai corak agregasi akan dijumpai ketika meneliti horizon demi horizon suatu profil tanah.
Bentuk-bentuk struktur dalam keadaan tidak terganggu terjadi dari dua keadaad=n non structural, yaitu: zarah lepas dan masiv. Pasir merupakan contoh pertama bahan organic mengikat zarah lepas menjadi keolompok-kelompok atau agregat-agregat.
Struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel  tanah yang menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan air,udara,akar tumbuhan,dan organisme tanah.Beberapa jenis struktur tanah adalah remah,butir(granular), lempeng, balok,prismatik,dan tiang.
 Struktur tanah berhubungan dengan cara dimana partikel pasir, debu, dan liat relatif disusun satu sama lain. Di dalam tanah dengan struktur yang baik, partikel pasir dan debu dipegang bersama pada agregat-agregat (gumpalan kecil) oleh liat humus dan kalsium. Ruang kosong yang besar antara agregat (makroform) membentuk sirkulasi air dan udara, juga akar tanaman untuk tumbuh ke bawah tanah yang lebih dalam. Sedangkan ruangan kosong yang kecil (mikroform) memgang air untuk kebutuhan tanaman. 
3.Kegunaan Konsistensi Tanah
            Konsistensi adalah derajad kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah. Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu: basah, lembab, dan kering. Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah di atas kapasitas lapang (field cappacity). Konsistensi lembab merupakan penetapan konsistensi
tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang. Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara.
   anah-tanah yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu: basah, lembab, dan kering. Konsistensi lembab merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang. Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara. Oleh karena itu pentingnya mengetahui konsistensi tanah untuk mengetahui tanah tersebut layak apa tidak untuk dikelola sebagai lahan pertanian.
Konsistensi tanah menunjukkan derajat kohesi dan adhesi diantara partikel – partikel tanah. Hal ini ditunjukkan oleh ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk yang diakibatkan oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah. Tanah – tanah yang mempunyai konsistensi yang baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. Oleh karena itu tanah dapat ditemukan dalam keadaan basah, lembab dan kering maka penyifatan konsistensi tanah harus disesuaikan dengan keadaan tanah tersebut. Konsistensi tanah dapat ditentukan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif dilakukan dengan cara memijat dan memirit  atau membuat bulatan atau gulungan. Sedangkan secara kuantitatif dilakukan dengan cara penentuan angka Atterberg.
4.Kegunaan Porositas Tanah
Tanah sebagai sumber daya tentunya memiliki keterbatasan. Dalam ilmu ekonomi tentunya kita ingat dengan "The Law of Diminishing Return" yang dikenalkan oleh David Richardo. Hukum tersebut mengungkapkan secara umum tentang bagaimana suatu barang yang bila digunakan terus - menerus maka pada suatu masa akan mencapai titik klimaks dan setelah itu akan mengalami penurunan produktivitas walaupun faktor lain yang mempengaruhi kita tambah terus. Ini juga yang di alami oleh tanah kita. Memang pada awalnya suatu tanah yang subur dengan sedikit penambahan pupuk produksinya akan meningkat. Semakin lama kita tambahkan pupuk maka semakin meningkat pula tambahan produksinya. Namun jangan salah, keadaan itu tidak berlangsung lama karena pada suatu saat tanah akan mencapai kondisi maksimal yang selanjutnya bila sudah mencapai kondisi tersebut penambahan unsur-unsur peningkat produktivitas tanah akan mengalami penurunan. Penurunan ini juga bisa disebabkan oleh kualitas tanah yang semakin menurun akibat penggunaan pupuk yang berlebihan. Akibatnya tanah yang tadinya subur, kaya akan bahan organik, serta seimbang dalam kandungan unsur utama baik makro maupun mikronya berubah menjadi rusak baik secara struktur, tektur maupun kimianya.
Adapun hal–hal yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan struktur tanah. Iklim, suhu,  kelembaban, sifat mengembang dan mengerut  sangat mempengaruhi porositas. Misalnya saja wilayah yang beriklim hujan tropis maka tingkat curah hujan pada tanah tersebut akan tinggi pada saat tanah tersebut basah maka tanah tersebut akan mengalami pengembangan dan pori tanah pada saat tersebut akan banyak terisi oleh air juga akan mempengaruhi kelembaban tanah tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada porositasnya. Sebaliknya pada musim kemarau atau kering tanah akan mengerut dan pori tanah akan semakin besar tetapi kebanyakan akan diisi oleh udara, sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap porositas tanah tersebut. Selain itu, struktur tanah juga akan sangat berpengaruh, karena sangat bergantung pada kadar liat , pasir, dan debu yang dikandung tanah tresebut apabila struktur tanah dirusak maka porositas tanah tersebut akan berubah.
Porositas perlu diketahui karena merupakan merupakan gambaran aerasi dan drainase tanah. Banyaknya ukuran pori-pori tanah memegang peranan penting dalam mekanisme penyerapan air dalam tanah, sifat-sifat Porositas dapat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan organism yang di budidayakan karena didalam tanah terdapat sejumlah ruang pori yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. 
Kelancaran aerasi dan drainase tanah sangat tergantung pada pori tanah yang terdapat pada tanah tersebut. Tanah yang mempunyai tingkat Porositas yang akan mendatangkan aerasi dan drainase yan lebih lancar bila dibandingkan dengan tanah yang mempunyai porositas yang lebih rendah. Untuk menentukan tingkat porositas tersebut perlu diadakan analisa terhadap tanah tentang Bulk Density dan Particle Density. Berdasarkan kepada nilai Bulk Density dan Particle Density inilah dapat ditentukan tingkat Porositas satu tanah.

5.Kegunaan Bulk Density dan Particle Density
            Fisiika tanah sangat erat kaitannya dengan profesi ketehnikan bidang mekanika tanah yang mempelajari tanah terutama sebagai bahan bangunan dan penyangga beban. Kemampuan untuk menyangga pertumbuhan tanaman, kapasitas drainase dan penyimpanan air, plastisitas, kemudahan untuk ditembus akar, aerasi dan kemampuan retensi hara, semuanya berkaitan erat dengan kondisi fisik tanah. Tekstur tanah mungkin merupakan sifat tanah yang lebih permanen dan terpenting dan akan dibahas pertama kali. Tekstur dan Ukuran Butir Tanah, tekstur tanah menunjukkan kasar atau halusnya suatu tanah. Istilah tekstur menyiratkan hal yang kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, tekstur menyatakan rasa dari bahan tanah, apakah kasar dan terasa berpasir atau halus dan lembut. Berhubungan dengan tekstur kita juga sangat perlu mempelajari tentang bulk density. Bulk density merupakan salah satu hal yang berhubungan dengan tekstur dan keadaan tanah.
            Bulk density dipengaruhi oleh faktor-faktor tekstur, struktur dan kandungan bahan organik. bulk density dengan cepatnya berubah karena pengolahan tanah dan praktek budidaya. Hubungannya dengan tektur adalah misalnya saja pada tanah yang bertekstur liat memiliki pori yang kecil karena tingkat kepadatannya tinggi sehingga berpengaruh terhadap  bulk densitynya, sama juga halnya dengan struktur tanah. Ketersediaan bahan organik juga berpengaruh, hal ini disebabkan karena semakin banyak bahan organik yang terkandung dalam tanah maka semakin tinggi bulk densitynya.
            Bulk density sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman karena berhubungan bahan organik di dalam tanah. Dimana semakin banyak bahan organik di dalam tanah maka semakin tinggi bulk densitynya dan semakin besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Selain itu, kita ketahui bahwa bulk density mempunyai hubungan timbal balik dengan porositas. Dimana semakin tinggi bulk density di dalam tanah maka semakin rendah porositas di dalam tanah maka semakin baik pula dijadikan media yang baik untuk melangsungkan kehidupan tanaman untuk mencapai produktivitas yang tinggi.
     Particle Density merupakan salah satu cara mengutarakan berat tanah ataupun kerapatan butiran, akan tetapi nilai Particle Density juga akan menggambarkan komponen-komponen penyusun tanah suatu lahan tertentu secara sederhana. Nilai kerapatan butir tanah ini tergantung jenis mineral yang dikandung ataupun kandungan bahan organik yang ada pada lahan tersebut.
Agar dapat memanfaatkan tanah sesuai potensi yang dimiliki oleh tanah, maka pengetahuan akan sifat dan komponennya serta interaksi kedua hal tersebut perlu dimiliki agar tanah dapat bermanfaat secara tepat. Untuk dapat mengetahui komponen penyusun suatu tanah, salah satu cara dengan menetapkan nilai Particle Density. Untuk tanah dengan nilai partikel density yang rendah, maka tanah ini akan sangat produktif untuk digunakan sebagai lahan pertanian. Sedangkan untuk tanah dengan nilai Particle Density yang tinggi lebih baik digunakan sebagai lokasi didirikan bangunan.
Berdasarkan uraian di atas, maka  perlu diadakan praktikum Particle Density untuk mengetahui nilai Particle Density dari sampel tanah yang diteliti untuk menentukan pengolahan lebih lanjut sesuai dengan potensi dari tanah tersebut.
6.Kegunaan Air Tanah
            Air tanah, khususnya untuk pemakaian rumah tangga dan industri, di wilayah urban dan dataran rendah memiliki kecenderungan untuk mengandung kadar besi atau asam organik tinggi. Hal ini bisa diakibatkan dari kondisi geologis Indonesia yang secara alami memiliki deposit Fe tinggi terutama di daerah lereng gunung atau diakibatkan pula oleh aktivitas manusia. Sedangkan air dengan kandungan asam organik tinggi bisa disebabkan oleh adanya lahan gambut atau daerah bakau yang kaya akan kandungan senyawa organic.
            Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisan permeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh. Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer.
            Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst.
Pemakaian air tanah harus mempertimbangkan faktor kelestarian air tanah, yang meliputi faktor kualitas dan kuantitas air. Salah satu cara mempertahankan kuantitas air tanah adalah dengan menerapkan sumur resapan. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan sumur resapan adalah: 1. Dapat menambah jumlah air tanah. 2. Mengurangi jumlah limpasan. Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dengan demikian maka fluktuasi muka air tanah pada waktu musim hujan dan kemarau tidak terlalu tajam.
Adanya sumur resapan akan memberikan dampak berkurangnya limpasan permukaan. Air hujan yang semula jatuh keatas permukaan genteng tidak langsung mengalir ke selokan atau halaman rumah tetapi dialirkan melalui seng terus ditampung kedalam sumur resapan. Akibat yang bisa dirasakan adalah air hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan sehingga akan mengurangi terjadinya limpasan permukaan.
Pemasangan sumur resapan dapat dilakukan dengan model tunggal dan komunal. Maksud sumur resapan model tunggal adalah satu sumur resapan digunakan untuk satu rumah, sedangkan yang komunal satu sumur resapan digunakan secara bersama-sama untuk lebih dari satu rumah.
Permukaan yang merupakan bagian atas dari tubuh air disebut permukaan preatik. Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Terdapat dua jenis lapisan dalam tanah yaitu lapisan kedap air (impermeable) dan lapisan tak kedap air (permeable).
Kadar pori lapisan kedap sangat kecil sehigga kemampuan untuk meneruskan air juga kecil. Kadar pori adalah jumlah ruang di celah butir-butir tanah yang dinyatakan dalam bilangan persen. Sedangka pori kadar lapisan tak kedap air cukup besar. Oleh karena itu kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Air hujan yang jatuh di daerah ini akan terus meresap ke bawah sampai berhenti di suatu tempat setelah tertahan oleh lapisan yang kedap. Contoh lapisan tembus air ialah pasir, padas, kerikil dan kapur. Lapisan-lapisan ini merupakan tempat-tempat persediaan air yang baik karena merupakan tempat berkupulnya air sehingga pada-lapisan-lapisan tersebut terbentuk tubuh air.



BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
1. Tanah merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari tiga fase yakni bahan-bahan padat, cair dan gas. Fase padat hampir menempati 50 % volume tanah sebagian besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya adalah bahan organik.
2. Tekstur tanah  merupakan perbandingan relatif berat dari pasir, debu dan liat atau kelompok partikel ukuran lebih kecil dari kerikil. Kelas tekstur tanah perlu diketahui karena mempunyai hubungan erat dengan kemampuan tanah menyimpan, memengang air, aerasi, permeabilitas, dan kapasitas tukar kation.
3. Tekstur tanah penting untuk kita ketahui karena komposisi ketiga fraksi butir-butir tanah tersebut (fraksi padat, cair, dan gas) akan menentukan sifat-sifat fisika, fisika - kimia, dan kimia tanah. Alasan lainnya adalah karena tekstur mempunyai hubungan erat dengan kemampuan tanah  menyimpan dan memegang air, aerasi serta permeabilitas, kapasitas tukar kation dan kesuburan tanah.
4. Bulk density dipengaruhi oleh faktor-faktor tekstur, struktur dan kandungan bahan organik. bulk density dengan cepatnya berubah karena pengolahan tanah dan praktek budidaya.
5. Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer.
6. Adapun hal–hal yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan struktur tanah. Iklim, suhu,  kelembaban, sifat mengembang dan mengerut  sangat mempengaruhi porositas.
7. Konsistensi adalah derajad kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah.
8. Struktur tanah adalah salah satu sifat dasar tanah yang sangat mempengaruhi sifat tanah yang lain serta besar pengaruhnya terhadap kemampuan tanah sebagai media pertanaman.
9. Particle Density merupakan salah satu cara mengutarakan berat tanah ataupun kerapatan butiran, akan tetapi nilai Particle Density juga akan menggambarkan komponen-komponen penyusun tanah suatu lahan tertentu secara sederhana.
10. Kadar pori adalah jumlah ruang di celah butir-butir tanah yang dinyatakan dalam bilangan persen. Sedangka pori kadar lapisan tak kedap air cukup besar.



DAFTAR PUSTAKA
Adibar. 2009.Ilmu tanah.http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2009/04/sifat-fisika-tanah-bagian-5-konsistensi.html
Juahira. 2014.http://blog.ub.ac.id/juahirsabarlah/2014/02/25/ilmu-tanah/
Sarwono. 2012.http://iinmutmainna.blogspot.com/2012/05/porositas-tanah.html
Israni. 2013.http://isranikymena.blogspot.com/2013/09/laporan-dasar-dasar-ilmu-tanah-particle.html
Mochtar. 2013.http://dhyrmankimank.blogspot.com/2013_03_01_archive.html




No comments:

Post a Comment